Beranda | Artikel
Menjenguk Orang Yang Sakit Mata - Kitab Al-Adab Al-Mufrad
Jumat, 1 Maret 2019

Bersama Pemateri :
Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Menjenguk Orang Yang Sakit Mata merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. dalam pembahasan Kajian kitab Adabul Mufrad karya Imam Bukhari Rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 2 Rabbi’ul Tsani 1440 H / 10 Desember 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Adab Menjenguk Orang Sakit – Kitab Al-Adab Al-Mufrad

[sc:status-adabul-mufrad-ustadz-syafiq-riza-basalamah-2014]

Kajian Ilmiah Tentang Menjenguk Orang Yang Sakit Mata – Kitab Al-Adab Al-Mufrad

Al-Imam Bukhari mengatakan:

حَدَّثَنَا مُوسَى قَالَ : حَدَّثَنَا حَمَّادٌ ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ ، أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ ذَهَبَ بَصَرُهُ ، فَعَادُوهُ ، فَقَالَ : كُنْتُ أُرِيدُهُمَا لَأَنْظُرَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَمَّا إِذْ قُبِضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَاللَّهِ مَا يَسُرُّنِي أَنَّ مَا بِهِمَا بِظَبْيٍ مِنْ ظِبَاءِ تَبَالَةَ

“Musa menceritakan kepada kami, ia berkata: Hammad menceritakan kepada kami dari ‘Ali bin Zaid: Dari al-Qasim bin Muhammad bahwa penglihatan seorang laki-laki dari sahabat Muhammad (ayahnya) hilang, maka mereka menjenguknya. lalu ia berkata, “Dahulu aku mengidamkan keduanya (kedua matanya) agar dapat melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Adapun setelah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat, demi Allah, aku tidak senang dengan melihat seekor kijang tiyalah.”

Imam Bukhari menyebutkan sebuah atsar yang dhaif secara sanadnya. Bahwa seseorang dari Sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, pandangan matanya hilang. Dahulu kala, kita sering membaca dibanyak biografi para ulama, para Sahabat yang pandangan mata mereka hilang dengan berjalannya umur mereka.

Jadi kita disyariatkan membusuk saudara kita yang sakit, apapun sakitnya. Berkaitan dengan mata, tentunya kita kalau dikasih uang satu Triliun tapi kehilangan dua mata kita, orang yang waras tidak akan ada yang mau. Dia akan lebih memilih hidup dengan kedua matanya walaupun dalam kondisi serba kurang. Dan seorang yang diuji dengan kedua matanya sehingga dia tidak bisa melihat, kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

إنَّ اللَّه عَزَّ وجَلَّ قَالَ:”إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبدِي بحبيبتَيْهِ فَصبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجنَّةَ

Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan dua kekasihnya (kedua matanya), kemudian ia bersabar, niscaya Aku menggantikan keduanya (kedua matanya) dengan surga.” (HR. Bukhari).

Ini adalah sebuah hadits yang berisi hiburan dan janji indah bagi siapa saja yang kehilangan kedua matanya. Khususnya mereka yang dari lahir tidak bisa melihat. Khususnya orang-orang yang bukan satu matanya yang hilang, tapi kedua matanya hilang. Dia tidak pernah memandang sesuatu yang indah dalam kehidupan ini. Yang ada hanya gelap dan gelap selalu.

Allah sebutkan kedua mata ini ibarat dua kekasihnya. Ada orang tidak bisa melihat, mungkin dia mulai buram melihat. Kalau keduanya pergi dan orang ini kemudian bersabar atas bala’ yang diterimanya. Sabar, tidak semua bisa bersabar. Tapi inilah ujian hidup. Perjalanan hidup ini terkadang tidak sesuai dengan yang sudah kita rencanakan. Tapi kita harus bersabar menghadapinya. Kalau kita bersabar, kita menahan diri, berusaha menerima takdir Ilahi, kata Allah Jalla Jalaluhu:

عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجنَّةَ

“Aku menggantikan keduanya (kedua matanya) dengan surga.”

Tidak seperti yang lain yang masuk surga, orang ini masuk surga dengan spesial. Sehingga sebagian ulama mengatakan tentang pahala yang Allah berikan untuk orang ini yaitu masuk surga tanpa harus masuk neraka, masuk surga tanpa harus diadzab. Kenapa? Kita tahu banyak petaka dalam kehidupan ini, banyak dosa itu terjadi karena kedua mata. Ketika seseorang tidak mempunyai mata, dia terjaga dari dosa mata untuk turun ke hatinya. Kemudian dia melakukan naudzubillah perzinaan, pencurian, pemerkosaan atau dosa-dosa yang lainnya. Maka Allah memberikan kabar gembira untuk mereka.

Untuk saudara-saudaraku yang tidak bisa melihat, yang tunanetra, bersabarlah. Kita tidak lama hidup di dunia ini. 70 tahun, sudah waktu yang melelahkan. Terkadang fisik kita sudah penuh penyakit. Kita tidak bisa menikmati makanan yang nyaman, karena kita takut akan berdampak buruk buat kita. Kehidupan ini memang diciptakan untuk menguji kita, maka bersabarlah.

Hadits No. 535

Al-Imam Bukhari menyebutkan sebuah hadits:

حَدَّثَنَا خَطَّابٌ قَالَ : حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ ، عَنْ ثَابِتِ بْنِ عَجْلَانَ ، وَإِسْحَاقَ بْنِ يَزِيدَ ، قَالَا : حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ : حَدَّثَنِي ثَابِتٌ ، عَنِ الْقَاسِمِ ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَقُولُ اللَّهُ : يَا ابْنَ آدَمَ ، إِذَا أَخَذْتُ كَرِيمَتَيْكَ ، فَصَبَرْتَ عِنْدَ الصَّدْمَةِ وَاحْتَسَبْتَ ، لَمْ أَرْضَ لَكَ ثَوَابًا دُونَ الْجَنَّةِ

Khaththab menceritakan kepada kami, ia berkata: Isma’il menceritakan kepada kami dari Tsabit bin ‘Ajlan dari Ishaq bin Yazid, keduanya berkata: Isma’il menceritakan kepada kami, ia berkata: Tsabit menceritakan kepadaku dari al-Qasim: Dari Abu Umamah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Allah berfirman, “Wahai anak Adam, jika aku ambil dua yang berharga (kedua mata) lalu engkau bersabar saat menghadapi benturan cobaan itu dan mengharapkan pahala, Aku tidak ingin balasan untukmu selain Surga.”

Berhraplah yang besar. Karena terkadang ada orang-orang yang buta jauh dari sentuhan agama. Waktunya dihabiskan untuk bernyanyi, bukan untuk berdzikir, bukan untuk mengingat Allah. Karena seharusnya seorang yang mendapatkan cobaan semakin dekat kepada Ilahi.

Wallahi, kita berjuang mencari Surga dan kita tidak tahu apakah kita akan sampai ke sana? Tapi kita berharap Allah denga rahmatNya yang menutupi dosa-dosa kita, Dia mengampuninya, membantu kita untuk mensyukuri nikmatNya. Kalaupun kita beramal baik dari lahir sampai mati, itu tidak cukup untuk masuk surga kecuali dengan rahmat Allah kepada kita.

Bab 246 Di Mana Seorang Yang Membesuk Orang Sakit Itu Duduk?

Hadits No. 536

Imam Bukhari mengatakan:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ : أَخْبَرَنِي عَمْرٌو ، عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدٍ قَالَ : حَدَّثَنِي الْمِنْهَالُ بْنُ عَمْرٍو ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَادَ الْمَرِيضَ جَلَسَ عِنْدَ رَأْسِهِ ، ثُمَّ قَالَ سَبْعَ مِرَارٍ : أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ ، رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، أَنْ يَشْفِيكَ ، فَإِنْ كَانَ فِي أَجَلِهِ تَأْخِيرٌ عُوفِيَ مِنْ وَجَعِهِ

Download mp3 kajian ilmiah tentang Menjenguk Orang Yang Sakit Mata – Kitab Al-Adab Al-Mufrad


Jangan lupa untuk membagikan rekaman kajian ini ke saudara-saudara kita atau teman-teman kita baik itu melalui Facebook, Twitter, Google+, atau media yang lainnya agar kebaikan ini tidak berhenti begitu saja. Jazakumullahu khairan.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46723-menjenguk-orang-yang-sakit-mata-kitab-al-adab-al-mufrad/